Pagi itu dingin terasa menusuk sampai tulang, pukul 4 dini hari. Sempat tidak menyangka kalau udara akan sedingin ini di Nyaung Shwe. Bis malam yang mengantar pada saat itu sudah pergi ke pemberhentian selanjutnya. Tiba-tiba datang seorang pria membawa tiket masuk kawasan wisata Danau Inle, cukup kaget karena seolah-olah tiket tersebut illegal, terlebih karena ia mencegat ditengah jalan begitu turun dari bis. Tetapi menjadi percaya setelah melihat kartu identitas yang tergantung dibadan petugas dan setelah bertanya kepada supir taxi setempat. Setiap wisatwan diwajibkan membayar 10 dollar Amerika dan tiket tersebut berlaku selama satu minggu dari hari kedatangan selama melakukan kegiatan wisata di Danau Inle. The Famous Leg Rowing in Inle Lake Perjalanan menuju pintu masuk Kuil Shwe Inn Dein Lalu lintas pagi hari di danau Inle Jalanan terlihat gelap dan sepi, kabut tipis menyelimuti beberapa sudut membuat suasana seolah-olah menjadi tambah dingin. Setelah menemukan t...
Here we go! Bagian kedua dari Bagan, Kota Tua Dengan Ribuan Kuil dan Pagoda. Sinar matahari pagi, kabut tipis, kuil, dan balon udara. Sempurna sekali pemandangan pagi itu! Highlight di postingan kali ini adalah hot air balloon over Bagan. Dulu pertama kali kepikiran bakal ke Bagan adalah sekitar tahun 2011 waktu ngeliat foto di internet dengan latar matahari terbit, balon udara, plus kabut tipis yang menutupi sebagian pagoda. Gak pikir panjang aku cari info tentang foto itu dan ternyata tempatnya di Bagan, Myanmar. Saat itu juga Bagan masuk daftar travel destination-ku. Awal tahun 2015 kemarin adalah dream come true, setelah menapakan kaki di Bagan dapet bonus naik balon udara di Bagan. Mulai disi gas Menyambut pagi dari dalam balon udara Selamat pagi Bagan! Kekhawatiran pagi itu adalah kalau kondisi tidak memungkinkan balon udara untuk terbang dikarenakan angin atau cuaca yang kurang mendukung. Soalnya kemarin waktu hari pertama kami tiba di Bagan, tidak ada satup...
It's been a long time. Memang susah konsisten buat nulis di blog. 2014 udah mau kelar, semoga resolusi tahun depan blog ini bisa keisi terus-terusan setiap bulan lah minimal *crosed fingers :) Kali ini mau kasi informasi seputar museum kain. Sejuk, nyaman, indah, sarat informasi, dan sentuhan teknologi multimedia. Ini yang menjadi kesan utama ketika memasuki Museum Kain milik perancang dan pembuat batik Josephine W Komara atau Obin di Paviliun Alang-alang Lantai 3, Beachwalk, Kuta - Bali. Mulai menaiki anak tangga pengunjung sudah disajikan dengan lukisan kain batik layaknya selendangyang terbentang ditangga. Selanjutnya, pintu kayu untuk memasuki musem sudah menanti didepan, bersamaan dengan sejuknya pendingin ruangan ketika kita memasuki ruang museum. Pencahayaan ruangan sangat nyaman dan membuat kita lebih fokus terhadap objek yang kita ingin ketahui latar belakangnya. Deretan foto-foto berpigura dari masa ke masa tentang batik dan kain di Nusantara terpajang rap...
Comments
Post a Comment