Telaga Sarangan


Baru inget punya cerita trip ke Telaga Sarangan belum sempat upload. Kebiasaan buruk, habis jalan2 kadang suka lupa klo masih punya tanggungan masukin di blog pribadi (bukan gara2 faktor umur ya? Saya baru 18thn kok). 

Photobucket

Photobucket

Oke, Telaga Sarangan. Katanya sih ini Telaga alami (yang artinya bukan buatan) di Kaki Gunung Lawu, di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Kali ini saya kesini bersama Kost Pak Ginting crew! Atau yang lebih dikenal dengan istilah Ngropoh Squad! (sounds so alay, F!). Berangkat dari jogja jam 12 malam di hari Sabtu, agak sedikit asik sih ngetrip kali ini, soalnnya kita pake mobil Avanza dan isinya 9 orang! Kalau kata diki sih kayak tukang2 bangunan pergi liburan bareng trus klo ada cewek lewat di godain, crap! Secara trip kali ini disponsori oleh Extra Joss! Alias lakik semuaaaa. 

Photobucket

Photobucket

Photobucket
Sempat mampir solo sebentar isi perut makan di warung semacam Gudeg, trus kita lanjut ke Tawangmangu mampir bentar di warung beli kopi dan ngobrol baru kita ke tujuan utama Telaga Sarangan.
Sampai sana sekitar jam setengah 5 atau jam 5, suasana masih gelap banget. Jalan keliling Telaga lumayan buat olahraga pagi soalnnya banyak juga aktivitas orang2 disana yang lari pagi atau sekedar jalan santai muterin Telaga. Untung pas kesana cuaca oke, jadi sunset kelaitan dan langit cerah, udara sejuknya juga dapet banget. Hah! Such as I am the luckiest man in the world, Halah! 

Di tempat ini juga banyak warung yang bisa disingahi buat sarapan atau sekedar minum teh dan kopi. Trus kita bisa naik speedboat muterin telaga atau naik kendaraan yang didayung itu (lupa namanya apaan, hehe). Oia disini juga banyak penginapan kalau mau menghabiskan long weekend mungkin aja bisa sewa satu villa atau kamar. Trus ada juga oleh2, kalau mau masak sendiri juga boleh tinggal beli sayur disini banyak banget dan seger trus masak sendiri dah.

Photobucket

Photobucket

Photobucket
Lanjut! 

Puas foto2 dan jalan2 pagi dengan udara yang sangat seger sekali, perut laper nih. Kita naik lagi ke Tawangmangu cari sarapan disana, karena semua manusia didalem mobil belum ada yang tidur sama sekali jadi kita memutuskan buat cari tempat yang bisa buat istirahat bentar. Pertama dapet di TK, trus gara2 si Budi dan Jipenk yang memang kurang kerjaan diajaklah saya yang katanya ke Goa Maria yang katanya NGGAK JAUH dari tempat kita istirahat. Oke bertiga kita jalan ke Goa Maria pas diperjalanan kepikiran kenapa nggak istirahat di sana aja mungkin tempatnya lebih nyaman, baliklah kita bertiga membangunkan gerombolan buat istirahat di Goa Maria aja. Setelah di telursuri pake mobil ternyata jalannya JAUH BANGET!! Untung tadi nggak jadi jalan kaki, haha. 

Photobucket

Photobucket
Goa Maria Sendang Pawitra, lumayan tempatnya sejuk dan sepi sekali walau ada beberapa pengunjung yang mampir. Bisa istirahat beberapa jam disini before going back to Yogyakarta. Pas mau balik ke Jogja perut terasa lapar, oke mampir bentar di Solo buat isi perut habis itu langsung tepar semua tinggal supir sm co-pilot (aku) yang masih idup, damn! 

Photobucket

Sampai Jogja udah sore jam 5.

Huff! Such a great journey, lumayan buat mengisi akhir pekan plus refreshing!

Cheers!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mandi Lumpur Dalam Tradisi Mebuug-buugan

Image
Satu lagi tradisi di Bali yang sempat aku dokumentasikan dan ikuti dari awal sampai akhir. Tradisi yang cukup unik ini dilakukan oleh masyarakat desa adat Kedonganan, Jimbaran, Bali dan dikenal dengan Mebuug-buugan. Para peserta berkumpul di LPD Desa sebelum acara dimulai Banyak dari peserta Mebuug-buugan yang berkreasi membuat bentuk dari lumpur Seorang anak melumuri badanya dengan lumpur Seorang anak kecil terkena lumpur yang dioleskan dipipi  Tradisi yang dilakukan sehari setelah hari raya Nyepi ini sudah cukup lama tidak dilakukan oleh masyarakat setempat dan baru dilakukan lagi beberapa tahun kemarin. Tepatnya diantara tahun 1942-1945 keberadaan tradisi ini Mebug-bugan sudah berakar dan menjadi sesuatu yang ditunggu masyarakat. Pada rentang tahun tersebut tradisi ini rutin dilakukan oleh masyarakat, sampai terjadinya peristiwa tahun 1965 dimana masyarakat yang diduga dan terduga komunis Indonesia dibantai, pada saat itu juga tradisi ini tidak dilakukan lagi ...
Read more

16 Jam di Inle Lake

Image
Pagi itu dingin terasa menusuk sampai tulang, pukul 4 dini hari. Sempat tidak menyangka kalau udara akan sedingin ini di Nyaung Shwe. Bis malam yang mengantar  pada saat itu sudah pergi ke pemberhentian selanjutnya. Tiba-tiba datang seorang pria membawa tiket masuk kawasan wisata Danau Inle, cukup kaget karena seolah-olah tiket tersebut illegal, terlebih karena ia mencegat ditengah jalan begitu turun dari bis. Tetapi menjadi percaya setelah melihat kartu identitas yang tergantung dibadan petugas dan setelah bertanya kepada supir taxi setempat. Setiap wisatwan diwajibkan membayar 10 dollar Amerika dan tiket tersebut berlaku selama satu minggu dari hari kedatangan selama melakukan kegiatan wisata di Danau Inle. The Famous Leg Rowing in Inle Lake Perjalanan menuju pintu masuk Kuil Shwe Inn Dein Lalu lintas pagi hari di danau Inle Jalanan terlihat gelap dan sepi, kabut tipis menyelimuti beberapa sudut membuat suasana seolah-olah menjadi tambah dingin. Setelah menemukan t...
Read more

Perjalanan 30 Jam Diatas Kereta Api Menuju Yangon

Image
Cukup produktif untuk mengupdate blog beberapa hari ini. Sayang kalau beberapa pengalaman seru nggak dishare, toh buat apa juga kalau cuma disimpen sendiri *halah apaan dah! Ok, masih seputar jalan-jalan di Myanmar dan semoga nggak bosen dengan topiknya hehe. Menjelang 2 hari terakhir di Myanmar, aku dan Erick berencana mau nyoba naik Kereta Api di Myanmar. Secara undah nyoba angkot, bus, dan kayaknya kereta api sepertinya bakal jadi pengalaman yang menarik. Kami memilih rute kereta dari Bagan menuju Yangon. Sempat ada yang menyarankan kalau bisa jangan naik kereta api, karena akan memakan waktu yang lama dan tidak pasti (haduhhh bahkan sekarang  kereta api bisa PHP-in orang) kapan sampai. Karena sudah menjelang hari terakhir di Myanmar dan di Yangon niatnya memang santai menikmati hari-hari terakhir, maka dengan bulat tekat memilih transport kereta api ini. Nggak sengaja ketemu Yans di Bagan, beberapa jam sebelum balik ke Yangon Hari terakhir di Bagan cukup membua...
Read more