Upacara Melasti: Persiapan Menyambut Hari Raya Nyepi

Nyepi di Bali membawa berkah buat blog ini, saking gak bisa kemana-mana jadi lah menghabiskan waktu mengisi informasi buat pecinta blog ini haha. Kali ini kita gak jalan-jalan, tapi lebih ke informasi tentang keunikan sebuah budaya di Bali yang namanya Upacara Melasti. 

Sikat skoyyy!!
Upacara Melasti biasanya dilakukan 3-4 hari menjelang hari raya Nyepi. Tujuan upacara ini adalah menyucikan diri dan lingkungan sekitar serta menghanyutkan "kotoran" dengan air, dalam kepercayaan umat Hindu sumber air dari laut atau danau merupakan asal air kehidupan.

Upacara ini dilakukan secara kelompok, misal dari desa atau banjar yang sama dalam suatu daerah. Tak heran ketika Melasti dilakukan bisa menimbulkan kemacetan dan kepadatan lalu lintas, karena masyarakat dari suatu wilayah datang bersamaan ke sumber air (pantai dan danau) untuk melakukan ritual ini. 
Setiap anggota masyarakat juga membawa persembahan kecil sebagai pelangkap upacara. Seluruh peserta upacara kemudian duduk bersila menghadap sumber mata air, dan upacara akan segera dimulai.

Pemangku akan memimpin jalannya ritual dan kemudian akan memerciki umat dan perangkat, serta atribut-atribut keagamaan yang telah dibawa dengan air suci.

Tidak jarang ketika melakukan ritual Melasti ada beberapa dari peserta ritual yang kerasukan. Peristiwa ini merupakan sesuatu hal yang wajar dan sering terjadi ketika kita menghadiri acara-acara keagamaan Hindu di Bali.  
Kerauhan atau kerasukan ini bisa sebagi indikasi hadirnya dewa dalam sebuah upacara, dan juga sebagai penanda bahwa ritual tersebut sudah sempurna atau belum. 

Bagi orang yang pertama kali melihat ritual Melasti pasti jadi takut dan heran ketika dalam sebuah upacara keagamaan begitu banyak orang yang kerauhan seakan tidak ada habis-habisnya. Namun bagi masyarakat Hindu Bali, kerauhan dipercaya sebagai hadirnya dewa atau roh baik dalam diri manusia dan sebagai simbol bahwa ritual tersebut berjalan seperti yang diharapkan. 

 
Upacara Melasti dilakukan pada pagi menjelang siang, biasanya berakhir pada sore hari. Ketika itu juga pantai-pantai di Bali akan dipenuhi oleh warga lokal berpakaian adat yang melakukan Upacara Melasti. 

Setelah mengikuti upacara ini diharapkan jiwa serta pikiran jahat yang menempel di dalam tubuh manusia bisa menjadi bersih dan disucikan kembali. Sehingga dalam merayakan hari Raya Nyepi beberapa hari kemudian dapat menjadi manusia baru. 

Cheers,

Comments

Popular posts from this blog

Bagan, Kota Tua Dengan Ribuan Kuil dan Pagoda (part 2-end)

Mandi Lumpur Dalam Tradisi Mebuug-buugan

Vintage and Boho Style, La Laguna