Vintage and Boho Style, La Laguna

Bali memang banyak banget punya beach club, mungkin kalau kita main ke sebelah selatan pantai di Bali bakal nemuin berbagai macam beach club. Dengan view dan ambience yang bervariasi. 

 Dan La Laguna adalah salah satu beach club yang lagi "ngehits" di Bali. Bisa dibilang cukup cepat terkenalnya dikalangan para turis atau warga lokal Bali.

Bertempat di Jalan Pantai Kayu Putih, Banjar Tegal Gundul, Berawa, Bali. Tidak susah untuk menemukan tempat ini. Kalau kita dari arah Kerobokan (perempatan LIO), masuk ke jalan Batu Belig tinggal lurus aja. Mentok jalan Batu belig belok kanan, ikutin jalan dan setelah La Finca kita bakal nemuin La Laguna di kiri jalan. 

Pengelola La Laguna ini sama dengan La Favela dan La Plancha, dari interior eksteriornya udah keliatan mirip dengan kedua tempat itu. Ada sentuhan vintage plus boho style didalamnya. Banyak spot yang "instagram-able" di La Laguna, setiap sudut beach club ini punya ambience yang asik.

Lebih enak kalau ke tempat ini menjelang sunset time, suasananya enak banget buat ngobrol santai. Sayangnya kemarin pas kesana mendung parah, gak lama setelah itu hujan turun *meh! dan waktu itu rame banget pengunjung yang dateng, jadi agak susah mau foto beberapa spot karena banyak dedek2 bertongsis, jadi cuma ngambil gambar sedapetnya aja :( *maklum kemarin kesananya pas weekend*. Saranku sih mending reservasi dulu sebelum dateng kesini, lebih aman selain itu bisa dapet spot yang pewe banget. 

Berbagai macam minuman dan juga makanan tersedia disini. kalau aku sih prefer milih makanan ringan kayak calamari atau french fries, soalnya pilihan makanan berat gak banyak. Kalau minuman banyak banget pilihannya, ada cocktails, beer, smoothies, dan lainnya. 

Oia kalau kesini kita kena minimal charge 150K rupiah per orang. 

Selain itu, tempat ini pas banget buat keluarga yang mau menghabiskan akhir pekan, dengan space yang luas dan suasana taman yang bisa buat anak-anak bermain. Kita juga bisa jalan ke pantai dari La Laguna. 

 Bisa dibilang tempat ini cocok buat semua kalangan yang pengen bersantai dari rutinitas yang padat atau kebetulan lagi liburan ke Bali. Dengan suasana yang unik dan jauh dari keramainan lalu lintas, La Laguna pas banget buat ngobrol santai, menghabiskan waktu bareng teman atau keluarga.

Cheers,


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bagan, Kota Tua Dengan Ribuan Kuil dan Pagoda (part 2-end)

Image
Here we go! Bagian kedua dari Bagan, Kota Tua Dengan Ribuan Kuil dan Pagoda. Sinar matahari pagi, kabut tipis, kuil, dan balon udara. Sempurna sekali pemandangan pagi itu! Highlight di postingan kali ini adalah hot air balloon over Bagan. Dulu pertama kali kepikiran bakal ke Bagan adalah sekitar tahun 2011 waktu ngeliat foto di internet dengan latar matahari terbit, balon udara, plus kabut tipis yang menutupi sebagian pagoda. Gak pikir panjang aku cari info tentang foto itu dan ternyata tempatnya di Bagan, Myanmar. Saat itu juga Bagan masuk daftar travel destination-ku. Awal tahun 2015 kemarin adalah dream come true, setelah menapakan kaki di Bagan dapet bonus naik balon udara di Bagan. Mulai disi gas Menyambut pagi dari dalam balon udara Selamat pagi Bagan! Kekhawatiran pagi itu adalah kalau kondisi tidak memungkinkan balon udara untuk terbang dikarenakan angin atau cuaca yang kurang mendukung. Soalnya kemarin waktu hari pertama kami tiba di Bagan, tidak ada satup
Read more

Mandi Lumpur Dalam Tradisi Mebuug-buugan

Image
Satu lagi tradisi di Bali yang sempat aku dokumentasikan dan ikuti dari awal sampai akhir. Tradisi yang cukup unik ini dilakukan oleh masyarakat desa adat Kedonganan, Jimbaran, Bali dan dikenal dengan Mebuug-buugan. Para peserta berkumpul di LPD Desa sebelum acara dimulai Banyak dari peserta Mebuug-buugan yang berkreasi membuat bentuk dari lumpur Seorang anak melumuri badanya dengan lumpur Seorang anak kecil terkena lumpur yang dioleskan dipipi  Tradisi yang dilakukan sehari setelah hari raya Nyepi ini sudah cukup lama tidak dilakukan oleh masyarakat setempat dan baru dilakukan lagi beberapa tahun kemarin. Tepatnya diantara tahun 1942-1945 keberadaan tradisi ini Mebug-bugan sudah berakar dan menjadi sesuatu yang ditunggu masyarakat. Pada rentang tahun tersebut tradisi ini rutin dilakukan oleh masyarakat, sampai terjadinya peristiwa tahun 1965 dimana masyarakat yang diduga dan terduga komunis Indonesia dibantai, pada saat itu juga tradisi ini tidak dilakukan lagi oleh
Read more