Studio Musik Lokananta

Sampai lupa dulu pernah mampir ke bangunan bersejarah di Indonesia, Lokananta. Sekarang cerita dikit yessss. Oia sebelumnya saya nggak bercerita tentang sejarah, permasalahan dan sebagainya, tulisan ini hanya sekedar kesan saya ketika berkunjung ke salah satu bangunan bersejarah di Indonesia.

 photo 04.jpg

 photo 08.jpg

Bulan November 2012 kemarin, pergilah Calvin dan dua temannya ia adalah Diki dan Tita kemudian mereka berkunjung ke Studio Lokananta, Solo (kok malah kayak nulis dongeng). Yaps, studio yang di penghujung taun kemarin rame dibicarain orang karena bangunan ini sudah “dilupakan” masyarakat dan pemerintah, padahal banyak banget aset dan barang-barang berharga punya Indonesia yang disimpan disini. Akhirnya untuk membuat masyarakat sadar akan pentingnya studio ini beberapa artis sempat rekaman disini sebutlah White Shoes and The Couples Company, Efek Rumah Kaca, dan Glenn Fredly. Serta ada serangkaian acara yang dibuat untuk membuat Lokananta “hidup” lagi.

Sebenarnya tujuan saya sendiri main ke Lokananta adalah untuk mendokumentasikan pita kaset rekaman lagu Rasa Sayange yang pertama, dan niatnya adalah untuk saya ikutkan dalam lomba foto cagar budaya sebagai salah satu benda bersejarah punya kita bangsa Indonesia. Plus Tita waktu itu lagi ngumpulin data buat foto essay dia dan nantinya bakal diikutkan pameran foto di Jogja.

Waktu kita datang kesana suasana lagi sibuk karena kedatangan Om Glenn Fredly dan juga dia mau syuting buat acara musik dengan tema Studio Lokananta. Jadi beberapa pegawai agak sibuk buat nyiapin syuting dan persiapan lainnya, saya nggak banyak ambil foto suasana dan isi dari Lokananta, karena tujuan awal adalah kaset rekaman Lagu Rasa Sayange.

 photo 05.jpg

 photo 06.jpg

Jujur saya sempat merinding waktu pertama datang kesana, Gitu masuk udah disambut sama lagu oldies Indonesia, kalian bisa bayangin suasana bangunan tua yang anginnya sepoi sepoi, dan mereka muterin lagu Indonesia sekitar tahun 60’an. Waw!! Rasanya bener2 nyaman banget, saya sempat tiduran di selasar Lokananta sambil menikmati music itu dan sensasinya mantep banget! Kurang kopi sama pisang goreng anget deh, haha.

Gitu masuk pintu utama suasana vintage udah kerasa banget, pita2 kaset di gantung dibagian depan, kemudian ada ruangan dimana ada koleksi alat buat muter piringan hitam plus beberapa piringan hitam, dan terus saya mampir ke ruang dokumentasi yang isinya ribuan piringan hitam. Ada banyak piringan hitam disana dan menurut saya tempat menyimpannya kurang layak, mereka menggunakan kopi sebagai media biar piringan hitam ini tetap awet alasannya adalah kurangnya biaya untuk menaruh dan merawat kumpulan piringan hitam ditempat dan dengan cara yang lebih layak. Miris.

 photo 02.jpg

Kemudian saya sempat juga ke ruangan rekaman yang suasana interiornya masih classic banget! Keren pokoknya. Alat-alat untuk ngerekamnya juga masih berfungsi dengan baik dan terawatt, kualitas yang dihasilkan juga gak kalah bagus. Kebetulan waktu kesana lagi dipake rekaman buat listening pelajaran bahasa Inggris.

Oia, petugas Lokananta juga lagi men-digital-kan piringan hitam dan pita-pita kaset yang terkumpul disini, buat backup dan pendokumentasian. Saya juga sempat diputarkan lagu-lagu classic yang sudah jadi format digitalnya, seru!

 photo 07.jpg

Nah sekarang kembali ke first hand rekaman Rasa Sayange. Pertama kali saya di kasih pegang rekaman ini rasanya luar biasa dan takut pemirsa! Ini lagu yang dulu sempat bikin heboh karena di claim Negara tetangga dan saya megang master data rekaman yang pertama!! Rasa cinta tanah air dengan sekejap bertambah bung! *ambil bambu runcing* :D akhirnya dengan cepat saya foto master data ini, mengingat Om Glenn udah datang dan suasana tambah rame. Ada juga piringan hitam yang isinya lagu-lagu daerah Indonesia sebagai souvenir Asian Games ke 4, bayangin betapa bangganya kita dulu sama lagu daerah kita sampai dijadiin souvenir Asian Games.

Sempat foto Glenn dengan master data itu mengingat dia juga dari Maluku dan dia bilang “Saya takut megang (master data) ini, keren ya Lokananta?” Nggak lupa juga kita sempet foto bareng juga, agak norak dikit sih berlagak jadi fans, haha!

 photo 03.jpg

 photo 01.jpg

Banyak banget kesan takjub dan keinginan saya untuk membeli beberapa lagu dengan format digital dari Studio Lokananta suatu saat nanti, sebagai koleksi. See, Indonesia ini keren banget sayang saya sering lupa dan tidak tahu sebagian kecil dari sejarah bangsa yang membuat Negeri ini hidup sampai sekarang, dan pengetahuan saya bertambah lagi.

Karena kereta sudah menanti akhirnya kami pulang kembali ke Jogja pada senja itu. Terimakasih Studio Lokananta. Mungkin besok saya bakal mampir lagi, semoga kondisimu udah mulai membaik. Cheers!

#nowplaying White Shoes and The Couples Company – Sunday Memory Lane


NB: Tulisan ini saya buat bulan Januari 2013 (dari baru dipublish sekarang, haha), mungkin sudah ada perubahan sedikit di Lokananta. Mungkin.

Comments

  1. ke ruang rekaman analognya juga? fotonya dong :p

    ReplyDelete
  2. nggak mampir om.. Soalnya ya itu, pegawai sana lagi ribet ngurusin festival Lokananta waktu itu.. Besok deh klo main kesana lagi.. :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bagan, Kota Tua Dengan Ribuan Kuil dan Pagoda (part 2-end)

Mandi Lumpur Dalam Tradisi Mebuug-buugan

Vintage and Boho Style, La Laguna